TEKNIK ELEKTRONIKA SISTEM SENJATA
Senin, 20 September 2021
Selasa, 07 September 2021
Minggu, 05 Juli 2020
OP-AMP (Operational Amplifier)
Pengertian
Op-Amp
(Operational
Amplifier)
Pengertian Op-Amp
(Operational Amplifier) – Operational Amplifier atau lebih dikenal dengan
istilah Op-Amp adalah salah satu dari bentuk IC Linear yang berfungsi sebagai
Penguat Sinyal listrik. Sebuah Op-Amp terdiri dari beberapa Transistor, Dioda,
Resistor dan Kapasitor yang terinterkoneksi dan terintegrasi sehingga
memungkinkannya untuk menghasilkan Gain (penguatan) yang tinggi pada rentang
frekuensi yang luas. Dalam bahasa Indonesia, Op-Amp atau Operational Amplifier
sering disebut juga dengan Penguat Operasional.
Op-Amp
umumnya dikemas dalam bentuk IC, sebuah IC Op-Amp dapat terdiri dari hanya 1
(satu) rangkaian Op-Amp atau bisa juga terdiri dari beberapa rangkaian Op-Amp.
Jumlah rangkaian Op-Amp dalam satu kemasan IC dapat dibedakan menjadi Single
Op-Amp, dual Op-Amp dan Quad Op-Amp. Ada juga IC yang didalamnya terdapat
rangkaian Op-Amp disamping rangkaian utama lainnya.
Sebuah rangkaian Op-Amp memiliki dua
input (masukan) yaitu satu Input Inverting dan satu Input Non-inverting serta
memiliki satu Output (keluaran). Sebuah Op-Amp juga memiliki dua koneksi catu
daya yaitu satu untuk catu daya positif dan satu lagi untuk catu daya negatif.
Bentuk Simbol Op-Amp adalah Segitiga dengan garis-garis Input, Output dan Catu
dayanya seperti pada gambar dibawah ini. Salah satu tipe IC Op-Amp yang populer
adalah IC741.
Terminal yang terdapat pada Simbol Op-Amp (Operational
Amplifier/penguat operasional) diantaranya adalah :
- Masukan
non-pembalik (Non-Inverting) +
- Masukan
pembalik (Inverting) –
- Keluaran
Vout
- Catu
daya positif +V
- Catu
daya negatif -V
Karakteristik Op-Amp
(Operational Amplifier)
Karakteristik Faktor Penguat atau
Gain pada Op-Amp pada umumnya ditentukan oleh Resistor Eksternal yang terhubung
diantara Output dan Input pembalik (Inverting Input). Konfigurasi dengan umpan
balik negatif (Negative Feedback) ini biasanya disebut dengan Closed-Loop configuration atau
Konfigurasi Lingkar Tertutup. Umpan balik negatif ini akan menyebabkan
penguatan atau gain menjadi berkurang dan menghasilkan penguatan yang dapat
diukur serta dapat dikendalikan. Tujuan pengurangan Gain dari Op-Amp ini adalah
untuk menghindari terjadinya Noise yang berlebihan dan juga untuk menghindari
respon yang tidak diinginkan. Sedangkan pada Konfigurasi Lingkar Terbuka atau Open-Loop
Configuration, besar penguatannya adalah tak terhingga (∞) sehingga
besarnya tegangan output hampir atau mendekati tegangan Vcc.
Secara umum, Operational Amplifier (Op-Amp) yang ideal memiliki karakteristik sebagai berikut :
- Penguatan
Tegangan Open-loop atau Av = ∞ (tak terhingga)
- Tegangan
Offset Keluaran (Output Offset Voltage) atau Voo = 0 (nol)
- Impedansi
Masukan (Input Impedance) atau Zin= ∞ (tak terhingga)
- Impedansi
Output (Output Impedance ) atau Zout = 0 (nol)
- Lebar
Pita (Bandwidth) atau BW = ∞ (tak terhingga)
- Karakteristik
tidak berubah dengan suhu
Pada
dasarnya, kondisi Op-Amp ideal hanya merupakan teoritis dan hampir tidak
mungkin dicapai dalam kondisi praktis. Namun produsen perangkat Op-Amp selalu
berusaha untuk memproduksi Op-Amp yang mendekati kondisi idealnya ini. Oleh
karena itu, sebuah Op-Amp yang baik adalah Op-Amp yang memiliki karakteristik
yang hampir mendekati kondisi Op-Amp Ideal.
-
Pengertian Op-Amp (Operational Amplifier) Pengertian Op-Amp (Operational Amplifier) – Operational Amplifier atau le...